Senin, 14 Maret 2016

salah satu kopi terbaik di dunia berasal dari lintongnihuta Humbang Hasundutan....

Pada tahun 1696, Belanda membawa  coffee ke Batavia , dimana sekarang ini Jakarta . Pelabuhan Batavia menjadi penyalur kopi ke  Europe. Lebih dari  316 tahun , Nama  “Java” and “Sumatra” menjadi brand yang sangat terkenal karena rasa dan aroma yang sangat khas.
Kopi Arabika – Jenis kopi yang paling populer dari Lintongnihuta – Humbanghasundutan
Sekarang ini, Indonesia  adalah produsen kopi ke 4 terbesar di dunia, dengan eksport   352,007 tons pada  tahun 2011. dimana sekitar  73,715 tons adalah Arabica. 90 percent dari  perkebuanan kopi ditanam oleh petani petani kecil dengan luwasan sekitar  satu hektar. 
Secara Umum  Kopi special Indonesia mempunyai  full body dan keasaman relative rendah . Setiap daerah pertumbuhan kopi di Indoneisa punya specific rasa dan aroma yang khas. Alasan ke khasan kopi Indonesia adalah karena jenis tanah , ketinggian lahan, varietas kopi, dan metode proses kopi. Kombinasi antara alam dan SDM merupakan faktor yang sangat mendukung  pada kwalitas rasa dan kopi dari setiap daerah. Indonesia adalah Negara kepulauan 17, 500 pulau , diantara pulau pulau, hanya pulau besar yang punya ketinggian tertentu yang sangat cocok untuk arabika. dari Timur sampai kebarat mulai dari Papua, Flores, Sulawesi, Bali, Java and Sumatra, merupakan tempat pertumbuhan kopi yang punya kwalitas wahid. Dan sangat terkenal di dunia.
Pada tahun 1700 Belanda menanam kopi di perkebunan  di Pulau Sumatra, Bali , Sulawesi  dan Timor. Dipegunungan bukit barisan dekat  Danau Toba, Kopi ditanam pertama kali pada tahunn1888 . Lokasi penanaman terbesar di sumatra utara adalah di kecamatan Lintongnihuta- Kabupaten Humbang Hasundutan.Kabupaten Humbang Hasundutan adalah salah satu Kabupaten  di Sumatra Utara. Nama Kopi Sumatra Lintong Coffee Arabica” Diambil dari nama kecamatan lintongnihuta. Kopi lintong bukan nama varietas kopi  tetapi merupakan merek dagang di perdagangan international yang berasal dari Humbang Hasundutan Sumatra Utara.
Ada beberapa varietas lokal yang ditanam di Kabupaten  Humbang Hasundutan dimana nama lokalnya disebut varietas  Lasuna (Catimor) dan Varietas Jember (Linie-s). Pada tahun  1988 petani dari  Lintongnihuta –paranginan menemukan varietas local yang disebut ” sigarar utang variety” (atinya cepat membayar utang-bahasa batak) diamana varietas ini menjadi varietas yang sangat banyak di tanam di kabupaten ini, khususnya pada perkebunan baru karena cepat menghasilkan  (1-2 tahun) dan dapat berproduksi terus menerus  dalam setahun. Kopi dari distrik lintongnihuta dan doloksanggul (ketinggian dari 1,410-1,600m)  dengan suhu rata-rata  (17° C-25°C ) dan tipe tanah sangat cocok untuk pertumbuhan kopi linton.

Sejarah Kopi di Kabupaten Humbanghasundutan

Kopi di Kabupaten Humbanghasudutan diperkirakan ditanam pertama kali di daerah Kecamatan Lintongnihuta, Kecamatan Dologsanggul, Paranginan, Pollung, Onanganjang (Ketinggian rata rata 1400-1700 mdpl) sekitar tahun 1800-an dimana sudah ditemukan di Kecamatan ini varietas local yang sudah berusia ratusan tahun. Dan juga Pemerintah Hindia Belanda di Batavia (Jawa) memperluas penananam kopi arabica sampai ke daerah Sumatra Utara, pegunungan Bukit barisan sekitar danau toba pada tahun 1800-an.
Kopi yang ditanam pertanam kali adalah varietas Arabica (Tipyca) yang kemudian dalam dalam bahasa local sering disebut varietas Lasuna, Garunggang, Djember. Kemudian kopi Robusta juga masuk tahun 1900-an dan tahun 1988 ditemukan varietas local unggul dari kecamatan Paranginan yaitu Varietas Sigarar Utang (Arabica) yang  menjadi varietas nasional (Surat Keputusan Mentan no: 205/Kpts/SR.120/4/2005) Diperkirakan perkawinan silang alam dari Varietas Typica (Lasuna) dengan Catimor dan  akhir akhir ini ditanam luas sampai ke kabupaten Sekitar Humbanghasundutan seperti, Taput, Tobasa, Simalungun, Pakpak barat, Dairi dan Karo.
Kopi Arabica tumbuh sangat bagus di ketinggian lebih dari 1000 m dpl dan suhu 17° C-27°C tipe iklim A – C dengan sebaran hujan merata sepanjang tahun. Daerah Penanaman kopi lintong arabica yang menghasilkan kwalitas terbaik di  Kabupaten Humbanghasundutan adalah Kecamatan Lintongnihuta (1400-1450mdpl), Kecamatan Dologsanggul (1450-1600mdpl), Paranginan (1400), Pollung (1000-1400mdpl), Onanganjang (1000-1400mdpl) Produksi kopi dari Kabupaten Humbanghasundutan 5,506, 30 Ton/tahun (sumber 2010) dengan luas penanaman kopi arabica lintong 11,237,30 Ha. Artinya dengan produksi ini masyarakat Kabupaten humbanghasundutan bisa menyumbang pendapatan dari kopi sebesar Rp. 385.420.000.000 /Tahun (1 kg grade-1 siap export Rp. 70.000-sumber AEKI medan nov 2010) .
Kopi Arabica dari Humbanghasundutan sudah menjadi trade mark yang  sangat terkenal di pasaran International dengan berbagai nama seperti” Sumatra Lintong Arabica, Sumatra Lintong Mandheling, Blue Batak, dll.

Tidak ada komentar: